Sinama Adventure Club kembangkan potensi daerah tertinggal
Sinama Adventure Club Luak Limopuluah,
Lima Puluh Kota
BERAWAL dari hobi mengenderai mobil Jeep baik yang memiliki porsneling 4 WD ataupun standart. Dari keluaran zaman perang sampai adisi terbaru. Sejumlah pemilik dan pemerhati mobil Jeep di Payakumbuh dan Limapuluh Kota, membentuk sebuah organisasi sosial tanpa politik. Organisasi itu diberi nama Sinama Adventure Club atau disingkat SAC.
BERAWAL dari hobi mengenderai mobil Jeep baik yang memiliki porsneling 4 WD ataupun standart. Dari keluaran zaman perang sampai adisi terbaru. Sejumlah pemilik dan pemerhati mobil Jeep di Payakumbuh dan Limapuluh Kota, membentuk sebuah organisasi sosial tanpa politik. Organisasi itu diberi nama Sinama Adventure Club atau disingkat SAC.
Semenjak berdiri di akhir tahun 2010 lalu sudah ratusan anggota dan penggemar mobil jenis jeep bergabung dengan SAC. Juga tokoh-tokoh ternama di Luak Limopuluah sudah bergabung. Keberadaan SAC sendiri, tidak hanya sebagai wadah untuk sekedar kongkow-kongkow seperti klub-klub mobil yang selama ini dibentuk remaja dan kaum borjui. SAC sendiri, hadir untuk memberikan sumbangsih bagi kemajuan Luhak Nan Bungsu (Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh.
Seperti yang dilakukan pada akhir pekan lalu, seratusan angota SAC dengan beragam mobil Jeep, kumpul bersama dikawasan Bukik Bulek Taram kecamatan Harau Limapuluh Kota. Kehadiran mereka sendiri adalah dalam rangka menyambut kunjungan dari saudaranya Sakai Adventure Pekanbaru (SAP) yang ingin menjalin silaturahmi dengan SAC.
Silaturahmi ini sendiri telah berjalan sejak beberapa waktu lalu. Diantara kami sudah saling mengunjungi dan akan terus berkomitmen melakukan hal yang terbaik bagi perkembangan daerah, “kata Zal Ahmadi, Ketua Umum SAC dan Pembina rombongan SAP, Hendra Sakai di damping andre dalam percakapan dengan awak media di Bukik Bulek Taram.
Menurut Zal Ahmadi, kegiatan SAC dan SAP di Pekanbaru, selain dalam mengisi kebutuhan refreshing bagi anggota, juga sekalian untuk membantu membuka jalan-jalan yang dibutuhkan masyarakat. “Kita tidak hanya berkumpul untuk tujuan senang-senang belaka, tapi kita ingin menghilangkan istilah keterasingan yang selama ini masih dirasakan sejumlah masyarakat kita, “tambah Sekretaris SAC, Eri Garuda.
Dalam perjalanan itu, rombongan masuk dari kabupaten Kampar menuju Sumbar memalui daerah Lipek kain.Jalur ini masih tergolong jalur terisolir,yang hanya bisa di lalui kendaraan dengan torsi mesin tinggi dan porsneling 4WD. Sementara daerah ini memiliki jumlah penduduk yang ramai dan hasil alam melimpah. Dengan di jadikan jalur ini sebagai rute adventure para jeep mania yang tergabung dalam SAC dan SAP berharap terbukanya mata pemerintah duo provinsi yang satu rumpun budaya ini.
Sesampainya di jorong Buluahkasok,para
offroder beristirahat di Torang Sari Bulan Rest Area. Lokasi yang asri dan
alami terletak di pinggir sungai Buluah Kasok. Daerah ini terletak pada
kenagarian Sarilamak kecamatan Harau yang jika ditempuh dari Sarilamak
menghabiskan waktu dua jam perjalanan. Kini, hubungan mereka sudah semakin
dekat dengan daerah Riau.
Setelah berkumpul di Buluah kasok, keesokan harinya rombongan melanjutkan perjalanan ke Taram. Tepatnya di Bukik Bulek, sebuah lokasi yang selama ini terabaikan pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota. Padahal sesungguhnya, kawasan Bukik Bulek sudah menjadi tujuan kunjungan, ribuan warga, terutama setiap libur akhir pekan.
Di Torang Sari Bulan Rest Area, anggota bertambah. Belasan pemilik dan pemerhati Jeep, datang dari Agam, Bukittinggi ,dan Padangpanjang dengan kekutan 15 unit mobil. Semuanya berkumpul di Villa Andi Torang Buluahkasok yang juga pengurus SAC.
Selanjutnya rombongan hari Minggu pagi, melanjutkan perjalanan dengan menembus jalan dalam hutan dan sungai dari jorong Buluahkasok kenagarian Sarilamak ke Kapalo Banda Taram. Dengan panjang 10 km, jadi daerah wisata alam. Pemda tinggal buat jalan aspal, sehingga hubungan perekonomian akan sangat terbantu.
Semenjak SAC menjadikan kawasan “Bukik Bulek Taram sebagai bascamp dengan istilah Galanggang SAC,Bukik Bulek di Kenagarian Taram kecamatan Harau Limapuluh Kota ini selalu ramai di kunjungi di saat akhir pecan maupun hari libur nasional.Bahkan sudah menjadi tujuan wisata utama di Limapuluh Kota selain lembah Harau.
Tapi, kita sayangnya, belum tergarap
dengan maksimal. Tiap minggu sekitar 1000 pengunjung datang. Sejak 2010 lalu,
belum disentuh pemkab. Harapan kita, ada anggota kita SAC, dua orang anggota
DPRD Limapuluh Kota, Amril Dt Pangeran dan Yakubis. Dan para pendiri SAC seperti
Supardi yang duduk di DPRD Provinsi Sumatera Barat,juga Alhudri Dt Rangkayo
Mulie anggota DPRD Kota Payakumbuh dan Selain
itu ada pengusaha properti Wendra Yunaldi dan pengusaha ayam yang bisa membantu
menggerakan perekonomian masyarakat nantinya, melalui kegiatan-kegiatan SAC
ini, “harap Hj Andi Torang, Bendahara SAC.
“Selain nama-nama itu, ada kekuatan besar lainnya, Ketua harian-Rudi Hartono, yang juga pengusaha batu dalomit di Halaban. Kita didukung Wakil ketua Yon, Sekretaris-Eri Garuda yang memiliki usaha perdagangan pakan ayam. Wakil Sekretaris-Petris Soni Tuo”, yang memiliki wisma. Teristimewa, ada Wakil bendhara Hj Ratna Juwita, yang pernah menjadi jawara nasional, “kata Zal Ahmadi.
Saat ini SAC, juga didukung Indonesian Off-Road Federation (IOF) dan Pengcab IOF Payakumbuh Limapuluh Kota (IOF Paliko).
loading...
Post a Comment